Nama : Yoga
Gandara
Mahasiswa Program Pasca Sarjana
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Pendidikan Indonesia
Email :yogagandara@student.upi.edu
Menanggapi
isu-isu global saat ini baik dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya maka
diperlukannya jati diri terhadap karakter kepemimpinan yang memiliki nilai.
Kepepmimpinan (leadership) tentu
tidak akan muncul secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses yang panjang dan
dibarengi dengan keinginan yang kuat terhadap suatu perubahan.
Dalam
masyarakat global saat ini, penjajahan bukan dengan cara yang konvensional,
tetapi penjajahan yang modern. Penjajahan modern ialah penjajahan dalam bidang
ekonomi misalnya dimana intervensi pemilik modal (kapitalis) menyerang konsumen
suatu negara. Indonesia telah dijajah oleh berbagai produk luar negeri yang
membanjiri pasar Indonesia dan mengancam perekonomian masyarkat kecil (mikro),
bahkan banyak menelan korban pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang gulung tikar. Satu hal yang menjadi
keniscayaan peradaban ialah kompetisi. Populasi semakin banyak maka tingkat
kompetisi akan semakin tinggi, apalagi didukung dengan globalisasi dimana saat
ini tidak mengenallagi batas-batas negara.
Bidang
lain contohnya sosial budaya, dimana budaya barat menyerang kebudayaan bangsa
Indonesia. Budaya bangsa kian tergerus oleh unsur barat yang lebih modern
dianggap lebih keren. Gaya berpakaian, bicara, hingga prinsip nilai barat dianggap
lebih unggul segalanya dari budaya bangsa sendiri. Apabila terus dibiarkan
tanpa filter maka jati diri bangsa Indonesia akan bertahan adalah sebuah
keraguan.
Tak
kalah hebatnya adalah gempuran dalam bidang politik, negara adikuasa mendikte
negara berkembang agar tunduk dan patuh terhadap kemauannya. Pergolakan politik
semakin keras hanya bertujuan memenuhi hasrat individu tanpa mempertimbangkan
dampak panjang yang akan dialami bangsa Indonesia. Perpecahan makin terlihat
jelas, rakyat jadi penonton pertarungan politik tak beretika yang selanjutnya
menjadi korban kebijakan politis.
Kembali
kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi adalah
kuncinya. Kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia harus semakin direkatkan
lagi oleh Pancasila untuk tujuan Persatuan Indonesia. Setiap kebijakan yang
diambil oleh pemerintah harus taat terhadap UUD 1945 sebagaikonstitusi
tertinggi, bukan taat kepada pemilik modal atau orang yang berada di belakang
layar untuk mempermainkan bangsa ini.
Untuk
dapat bertahan (survive) di era
global, diperlukan pribadi yang memiliki kepemimpinan yang kuat.kepemimpinan
yang menjunjung etika dan moral, pemimpin yang berani mengambil keputusan,
pemimpin yang visioner, pemimpin yang menularkan kepemimpinannya, dan pemimpin
yang memiliki keinginan kuat untuk
mengeksekusi gagasannya. Sosok pemimpin seperti inilah yang sangat dirindukan rakyat
Indoneisa. Bangsa Indonesia ingin mengakhiri “dahaga” kehadiran pemimpin yang
pro rakyat yang dapat mendukung waraganya untuk dapar berkompetisi dalam
keterlibatannya di era masyarakat global. Semoga sosok pemimpin ini segera
hadir dan membawa perubahan untuk bangsa Indonesia yang kita cintai ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar