Selasa, 13 Februari 2018

Pemimpin Era Global


Nama   : Yoga Gandara
Mahasiswa Program Pasca Sarjana
Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan
Universitas Pendidikan Indonesia

Email :yogagandara@student.upi.edu



Menanggapi isu-isu global saat ini baik dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya maka diperlukannya jati diri terhadap karakter kepemimpinan yang memiliki nilai. Kepepmimpinan (leadership) tentu tidak akan muncul secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses yang panjang dan dibarengi dengan keinginan yang kuat terhadap suatu perubahan.
Dalam masyarakat global saat ini, penjajahan bukan dengan cara yang konvensional, tetapi penjajahan yang modern. Penjajahan modern ialah penjajahan dalam bidang ekonomi misalnya dimana intervensi pemilik modal (kapitalis) menyerang konsumen suatu negara. Indonesia telah dijajah oleh berbagai produk luar negeri yang membanjiri pasar Indonesia dan mengancam perekonomian masyarkat kecil (mikro), bahkan banyak menelan korban pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM)  yang gulung tikar. Satu hal yang menjadi keniscayaan peradaban ialah kompetisi. Populasi semakin banyak maka tingkat kompetisi akan semakin tinggi, apalagi didukung dengan globalisasi dimana saat ini tidak mengenallagi batas-batas negara.
Bidang lain contohnya sosial budaya, dimana budaya barat menyerang kebudayaan bangsa Indonesia. Budaya bangsa kian tergerus oleh unsur barat yang lebih modern dianggap lebih keren. Gaya berpakaian, bicara, hingga prinsip nilai barat dianggap lebih unggul segalanya dari budaya bangsa sendiri. Apabila terus dibiarkan tanpa filter maka jati diri bangsa Indonesia akan bertahan adalah sebuah keraguan.
Tak kalah hebatnya adalah gempuran dalam bidang politik, negara adikuasa mendikte negara berkembang agar tunduk dan patuh terhadap kemauannya. Pergolakan politik semakin keras hanya bertujuan memenuhi hasrat individu tanpa mempertimbangkan dampak panjang yang akan dialami bangsa Indonesia. Perpecahan makin terlihat jelas, rakyat jadi penonton pertarungan politik tak beretika yang selanjutnya menjadi korban kebijakan politis.
Kembali kepada Pancasila sebagai ideologi negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi adalah kuncinya. Kebhinekaan yang dimiliki bangsa Indonesia harus semakin direkatkan lagi oleh Pancasila untuk tujuan Persatuan Indonesia. Setiap kebijakan yang diambil oleh pemerintah harus taat terhadap UUD 1945 sebagaikonstitusi tertinggi, bukan taat kepada pemilik modal atau orang yang berada di belakang layar untuk mempermainkan bangsa ini.
Untuk dapat bertahan (survive) di era global, diperlukan pribadi yang memiliki kepemimpinan yang kuat.kepemimpinan yang menjunjung etika dan moral, pemimpin yang berani mengambil keputusan, pemimpin yang visioner, pemimpin yang menularkan kepemimpinannya, dan pemimpin yang memiliki keinginan kuat  untuk mengeksekusi gagasannya. Sosok pemimpin seperti inilah yang sangat dirindukan rakyat Indoneisa. Bangsa Indonesia ingin mengakhiri “dahaga” kehadiran pemimpin yang pro rakyat yang dapat mendukung waraganya untuk dapar berkompetisi dalam keterlibatannya di era masyarakat global. Semoga sosok pemimpin ini segera hadir dan membawa perubahan untuk bangsa Indonesia yang kita cintai ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MEMPERKUAT ILMU SOSIAL MELALUI PENDEKATAN KUALITATIF

MEMPERKUAT ILMU SOSIAL MELALUI PENDEKATAN KUALITATIF Yoga Gandara 1 , Suwarma Al Muchtar ², 1 Mahasiswa Program Studi PKn SPS UPI...